Al-Mahdi, Sang Pemimpin Yang Dinanti Di Akhir Zaman (1)
“KELAK di akhir zaman, keluar dari umatku seorang Al Mahdi. Allah menurunkan hujan deras kepadanya. Bumipun menumbuhkan tanaman yang sangat melimpah. Harta-benda dibagikan secara adil serta hewan ternak sangat berkembang pesat.” Demikian makna sebuah hadis yang dituturkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memberitakan tentang kedatangan Al Mahdi.
Beliau menambahkan (yang artinya), “Umat Islam jaya di zamannya. Dan dia berkuasa di muka bumi antara tujuh atau delapan tahun.” Hadis ini diriwayatkan oleh Al Imam Al Hakim pada Kitab Al Mustadrak dari sahabat Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu. Imam ahli hadis zaman ini Al Albani rahimahullah berkata, “Sanad hadis ini shahih dan orang-orang yang meriwayatkan tsiqat (dipercaya).” [Silsilah Ash-Shahihah nomor 711].
BACA JUGA: 3 Fakta Imam Mahdi
Di saat perselisihan dan kegoncangan menimpa umat manusia, serta perbuatan dosa, dan kezaliman memenuhi bumi, Al Imam Mahdi datang. Dia memenuhi bumi dengan kelurusan dan keadilan, sehingga penduduk langit dan bumi ridha terhadapnya. Alangkah bahagianya seorang muslim mendengar berita tersebut. Berita yang datang dari seorang nabi yang benar lagi dibenarkan.
PERTANDA HARI AKHIR
Al Mahdi, tidaklah datang melainkan mendekati akhir zaman, hari kiamat. Hal ini dijelaskan oleh Nabi kita yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya yang artinya, “Jika tidak tersisa lagi dunia kecuali satu hari yang Allah panjangkan hari itu sehingga akan muncul seorang laki-laki dari keturunanku atau dari ahli baitku, yang namanya sama dengan namaku, nama ayahnya sama dengan nama ayahku, (saat itu) bumi dipenuhi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya yang diliputi dengan kelaliman dan kezaliman.” [H.R. Abu Dawud, At Tirmidzi, dan Ibnu Hibban. Lihat Shahih Abu Dawud nomor 4282].
Demikianlah min ‘alamatil kubra (di antara tanda-tanda besar dari sekian tanda-tanda hari kiamat) adalah kedatangan Al Mahdi. Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyampaikan:
لَا تَذۡهَبُ أَوۡ تَنۡقَضِي الدُّنۡيَا حَتَّى يَمۡلِكُ الۡعَرَبَ رَجُلٌ مِنۡ أَهۡلِ بَيۡتِي يُوَاطَئُ اسۡمُهُ إِسۡمِي
“Dunia ini tidak akan pergi atau binasa hingga seorang dari ahli baitku menguasai Arab. Namanya sama dengan namaku.” [H.R. Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi. Sanadnya dishahihkan oleh Ahmad Syakir]
NAMA DAN NASAB AL IMAM AL MAHDI
Khalifah yang keempat, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan tentang nasab Al Mahdi:
الۡمَهۡدِي مِنَّا أَهۡلُ الۡبَيۡتِ، يُصۡلِحُهُ اللهُ فِي لَيۡلَةٍ
“Al Mahdi dari keturunanku ahli bait. Allah memperbaikinya dalam waktu semalam.” [H.R. Ahmad dan Ibnu Majah].
Hadis ini dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al Albani pada Shahihul Jami’ ash-Shaghir nomor 6611. Al Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan makna hadis tersebut, ‘Allah memperbaiki dalam satu malam yakni memberinya tobat, taufik, pemahaman, serta bimbingan padahal sebelumnya tidak seperti itu. [An-Nihayah fil Fitan wal Malahim 1/29]. Ya, demikianlah keutamaan yang Allah subhanahu wa ta’ala berikan bagi hamba-Nya yang Dia kehendaki. Dan Allah subhanahu wa ta’ala memiliki keutamaan yang sangat agung.
Nabi kita yang mulia menegaskan nasab Al Mahdi dengan sabdanya,
يُوَاطَئُ اسۡمُهُ اسۡمِي وَاسۡمُ أَبِيهِ اسۡمَ أَبِي
“Namanya sama dengan namaku dan nama ayahnya sama dengan nama ayahku.” [H.R. Abu Dawud. Lihat Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir nomor 5180]
Pada kesempatan yang lain, sahabiyah yang mulia Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha semoga Allah meridhainya, pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
الۡمَهۡدِي مِنۡ عِتۡرِي مِنۡ وَلَدِ فَاطِمَةَ
“Al Mahdi dari keturunanku, yang berasal dari keturunan Fathimah.” [H.R. Abu Dawud dan Ibnu Majah dishahihkan oleh al-Imam Al Albani rahimahullah pada kitabnya Shahihul Jami’ nomor 6610].
Oleh karena itu, Al Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan nama dan nasab Al Imam Al Mahdi, “Dia adalah Muhammad bin Abdillah Al ‘Alawi Al Fathimi Al Hasani”. [An-Nihayah fil Malahim wal Fitan 1/17 –An Nihayah 1/29]. Arti Al ‘Alawi yaitu keturunan Ali bin Abi Thalib, Al Fathimi adalah keturunan Fathimah, Al Hasani yakni keturunan Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Hal ini pula ditegaskan oleh para ahli ilmu yang lainnya ketika membahas nama dan nasab Al Imam Mahdi. Kata mereka, “Dia adalah Muhammad atau Ahmad bin Abdullah.”
Hal ini membuktikan kebatilan pernyataan syi’ah Ar Rafidhah Al Imamiyah bahwa Al Mahdi adalah Muhammad bin Hasan Al ‘Askari Al Muntazhar dari keturunan Al Husain bin Ali, bukan dari keturunan Al Hasan yang bersembunyi di dalam gua yang akan keluar di akhir zaman.
BACA JUGA: Imam Mahdi di Dunia, Berapa Lama?
SIFAT FISIK
Ahli ilmu menjelaskan kondisi Al Mahdi, tersingkap rambutnya dari arah kepala bagian depan atau dahinya lebar. Juga, hidungnya mancung, ujungnya tajam, dan bagian tengahnya agak naik.
Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menggambarkan bentuk fisik Al Imam Al Mahdi. Beliau bersabda,
الۡمَهۡدِي مِنِّي أَجۡلِي الۡجَبۡهَةِ أَقۡنِي الۡأَنۡفِ يَمۡلَأُ الۡأَرۡضَ قِسۡطًا وَعَدۡلًا كَمَا مَلَئَتۡ ظُلۡمًا وَجُورًا يَمۡلِكُ سَبۡعَ سِنِينَ
“Al Mahdi dari keturunanku, dahinya lebar, dan hidungnya mancung. Dia memenuhi bumi dengan penuh keadilan sebagaimana bumi ini dipenuhi dengan kezaliman dan dosa. Dia berkuasa selama tujuh tahun.” Hadis ini disebutkan oleh Al Imam Abu Dawud pada kitab Sunan Abu Dawud dan Al Imam Ibnu Majah. Sanad hadis ini dinyatakan oleh Al Imam Al Albani rahimahullah hasan. Lihat Shahih Al Jami pada nomor hadis 6610. []
BERSAMBUNG | SUMBER: ISMAIL IBNU ISA