Nasihat Ulama: Kunci Kebahagiaan Menurut Syekh Ali At-Thanthawi
BAHAGIA identik dengan keadaan atau perasaan senang dan tenteram, bebas dari segala yang menyusahkan. Setiap manusia ingin mencapai sebuah kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Syekh Ali At-Thanthawi memberikan pandangannya terhadap hal itu.
Sebagai umat muslim, kebahagiaan bisa diraih dengan cara memohon kepada Allah swt. Selagi masih diberikan kesempatan hidup di dunia, manusia senantiasa melakukan kebaikan-kebaikan sebagai bekal nanti. Hidup yang bahagia ditentukan oleh ‘cara hidup’ kita sebagai manusia.
BACA JUGA: Nasihat Menggetarkan Jiwa dari Syekh Ali Thanthawi Rahimahullah
Syekh Ali At-Thanthawi rahimahullah dalam Fushul Ijtima’iyyah menerangkan, sumber bahagia itu berasal dari dalam diri seseorang itu sendiri, bukan datang dari luar dirinya.
فما هي السعادة؟
السعادة اي سادة تأ تي من داخل النفس، ال تأ تي من خارج، آقول لكم ما السعادة في كلمة واحدة؟
السعادة هي الرضا، فإاذا آردتم آن تكونوا سعداء فارضوا، إاذا
رضيت فأ نت سعيد، وكلما زادت طلباتك نقصت سعادتك
Artinya: Apa itu bahagia? Sumber bahagia itu ada dalam diri seseorang itu sendiri, bukan dari luar dirinya. Kukatakan kepada kalian apa kata kunci kebahagiaan? Kata kunci kebahagiaan adalah ridho [baca: puas, merasa cukup dan mencintai pemberian Allah]. Jika anda ingin bahagia ridholah dengan pemberian Allah. Jika anda ridha anda adalah orang yang berbahagia. Semakin anda banyak menuntut ingin ini dan itu kebahagiaan anda semakin berkurang.
Dalam uraian di atas bisa diambil beberapa kata kunci kebahagian dapat kita ambil dan pelajari:
1. Bedakan dua hal, kunci kebahagian dan faktor pendukung hidup bahagia
2. Rumah nyaman, makanan enak, kasur empuk dan lain-lain adalah sekedar faktor pendukung kebahagian bukan kuncinya.
BACA JUGA: Nasihat Terindah yang Pernah Didengar oleh Syaikh Ali Musthafa Thanthawi
3. Kunci bahagia itu terletak dalam diri kita masing-masing, ridha dengan pemberian Allah dan tidak memaksakan diri untuk meraih sesuatu yang tidak Allah takdirkan untuknya.
4. Cintailah apa yang kita miliki niscaya kita mudah untuk bahagia
5. Mencintai apa yang dimiliki oleh lain adalah kiat efektif untuk sulit bahagia []